
Do you speak English? Read the translated article here!
e-Readers (alat baca elektronik?) adalah kategori perangkat yang unik. Yang dia lakukan hanyalah memberikan Anda pengalaman membaca buku digital. Ada pendapat bahwa lebih hemat membeli tablet PC penuh (seperti iPad, atau Samsung Tab). Namun, bagi sebagian orang, tablet tersebut mungkin terlalu “mengalihkan perhatian”. Bagi orang-orang tersebut, diciptakanlah perangkat ini.
Merek Kindle dari Amazon identik dengan perangkat jenis ini, diperkenalkan lebih dari 1 dekade yang lalu dengan layar e-ink yang unik. Penulis sudah ingin mendapatkannya dari dulu, terutama karena barang ini tidak beredar secara resmi di Indonesia. Untungnya, Penulis akhirnya bisa mendapatkan sebuah Kindle Paperwhite (generasi ke-3) beberapa bulan yang lalu. Dan akhirnya baru sekarang, Penulis siap membagikan pengalamannya.
Perhatian:
Amazon baru saja meluncurkan Kindle Paperwhite generasi ke empat. Desain yang lebih tipis dan ringan, tahan air, ruang penyimpanan lebih lega, dan Bluetooth. Artikel ini telah ditulis ulang untuk menyesuaikan dengan perangkat yang baru.
Desain dan Paket Penjualan – Seperti Punya Buku Kecil di Kantong Anda

Buka kotaknya, dan Anda akan langsung disambut oleh tabletnya dan kertas panduan cepat. Ada kabel di dalam boks, namun tidak ada adapter. Penulis berharap mereka menyediakannya, meskipun itu bukan masalah besar. Kita terbiasa membawa power bank kemana-mana, bukan? Lagipula, Kindle Paperwhite tidak perlu pengisian daya sesering itu. Lebih lanjut lagi nanti.

Yang mengesankan adalah bahwa layarnya sudah menyala ketika Penulis membukanya. Penulis kira itu adalah sebuah kartu, namun Penulis salah. Mungkin itulah poin terkuat dari sebuah layar e-ink beresolusi tinggi. Terlihat seperti tinta asli, yang tertulis pada kertas asli.

Tambahan pada segi desain, bagian yang tersibuk hanyalah bagian bawah, dimana terdapat port micro USB, lampu indikator LED, dan tombol daya/mati.
Dengan layar berukuran 6 inci dan bezel yang lebar, Paperwhite berukuran sedikit lebih kecil dari iPad Mini. Tapi bezel-nya bukanlah berita buruk, karena Penulis merasa hal tersebut dibutuhkan untuk memegangnya layaknya sebuah buku.
Fitur Kunci: Layar dan Baterai
Seperti yang Penulis katakan, Kindle Paperwhite dilengkapi dengan layar e-ink. Seperti namanya, layar ini terlihat layaknya tinta di atas kertas. Meskipun teknologi punya rasio kontras yang sangat baik (terlihat seperti kertas betulan) dan memakan sedikit daya, layar ini sifatnya monokrom dan punya refresh rate yang benar-benar rendah. Itulah mengapa setiap kali berganti halaman, layarnya berkedip.

Rasio kontras yang sangat bagus itu sendiri membuatnya cocok bagi e-reader seperti Paperwhite. Layar ini tidak membuat Anda sakit mata seperti layar LCD kebanyakan, membuat Anda bisa melihatnya berjam-jam. Jika Anda ingin membaca pada malam hari, ada backlight. Tapi percayalah, jika Anda menyalakannya, layar ini akan tampak seperti layar LCD biasa.

Melanjutkan poin unggul Paperwhite berikutnya: baterai. Penulis berhasil menggunakan alat ini selama kurang lebih 2 bulan, hanya dengan sekali isi. Ya, memang Penulis tidak menggunakannya setiap hari, namun ini memberikan gambaran bahwa sekali pengisian daya bisa membuat Paperwhite bertahan selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Fitur Lainnya:
Penawaran Khusus
Jika Anda tidak familiar dengan perangkat Amazon, beberapa di antaranya di-bundling dengan “penawaran khusus”, yaitu sedikit potongan harga dengan menunjukkan iklan (di layar kunci, dalam kasus Kindle Paperwhite). Tergantung bagaimana Anda menggunakan Amazon, Anda mungkin akan menyukainya. Jika tidak, Anda dapat menghubungi customer service Amazon dan meminta mereka untuk menghilangkannya. Dalam kasus Penulis, karena Penulis tinggal di Indonesia dan belum ada Amazon, Penulis menggunakan alasan itu untuk menghilangkan “penawaran-penawaran khusus” tersebut.
Wi-Fi (dan Seluler)
Kindle Paperwhite juga memiliki koneksi Wi-Fi. Ada juga model seluler, namun seperti iPad, Penulis merasa tidak membutuhkannya. Ayolah, Anda tidak berpikir untuk melakukan browsing di layar monokrom itu bukan, atau tiba-tiba mendapat keharusan untuk membeli buku ketika di jalan?
Koneksi Wi-Fi digunakan untuk melakukan sync dan mengunduh buku Anda dari Amazon, juga melakukan pembaruan perangkat lunak Paperwhite Anda. Seperti yang Penulis katakan, ada browser, namun sepertinya Penulis tidak akan pernah menggunakannya.

Dukungan Calibre

Jika Anda mengoleksi buku elektronik (atau eBook), Anda patut mencari tahu tentang Calibre. Aplikasi ini berfungsi sebagai alat untuk mengatur semua koleksi eBook Anda di komputer Anda, dan Anda bisa menggunakannya untuk mengirim koleksi Anda ke Paperwhite. Praktis, bukan?
Sekedar informasi, Penulis berencana untuk menulis sebuah artikel tentang aplikasi itu beberapa saat ke depan. Calibre bisa digunakan di Windows, Mac, ataupun Linux.
Kesimpulan: Teman Baca yang Solid

Kindle Paperwhite dibuat hanya untuk satu tujuan: membaca. Meskipun Penulis tidak bisa menulis ulasan yang lebih panjang lagi, Penulis punya satu kesimpulan: perangkat ini melakukan tugasnya dengan baik. Dengan ribuan buku dijual di Amazon dan kemampuan untuk mengisinya dengan eBook Anda sendiri, Kindle Paperwhite adalah teman membaca yang solid dan tahan lama.
Jadi, apakah Kindle Paperwhite layak ditebus dengan harga Rp1.200.000,00? Penulis bilang tunggu dulu. Kenapa, karena Amazon baru saja meluncurkan penerus perangkat ini, yang punya desain yang lebih tipis dan ringan, tahan air, ruang penyimpanan lebih banyak (mulai dari 8GB), dan dukungan audio Bluetooth. Generasi terbaru ini dijual dengan harga yang sedikit lebih tinggi (~U$129), jadi kenapa masih ingin yang lama? Jika Anda membeli versi yang terbaru, Anda tidak akan perlu melakukan upgrade, setidaknya selama 3 tahun ke depan.
Tapi, jika Anda ingin membeli versi ini untuk alasan apapun, Penulis rasa silahkan saja, karena Paperwhite versi inipun masih sangat layak pakai, meskipun Penulis akan mengerutkan dahi dan bertanya, “Mengapa?”
Yah, sepertinya demikianlah artikel ini. Ini adalah artikel pertama setelah waktu kosong yang cukup lama, dan Penulis harap bisa memberikan artikel lebih sering di masa mendatang. Akhir kata, seperti biasa, terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di artikel berikutnya. Semoga hari Anda menyenangkan! 😀