Belakangan ini, mainan Blind Box menjadi cukup nge-tren di Indonesia. Salah satu merek yang paling terkenal adalah Pop Mart, yang dimana tokonya baru saja buka di Jakarta, tepatnya, di Gandaria City. Penulis sempat ikut war antrian opening-nya dan memang beberapa orang seniat itu, misalnya dengan datang dari dini hari, hingga yang menurut Penulis paling ekstrim, menginap di dekat mal itu. Bahkan, hingga saat ini (kira-kira 1 bulan setelah pembukaan), masih banyak orang yang mengantri dan aji mumpung di mal itu, hanya untuk bisa mendapatkan special drop jika sewaktu-waktu diumumkan. Dan berdasarkan beberapa pengalaman yang lalu, pengumumannya memang cukup mendadak.
Anyway, cukup curhatnya. Memang sah-sah saja mereka mengantri demi hobi (dan kadang untuk dijual kembali), tapi tahukan Anda kalau Pop Mart juga punya toko online? Yah, memang sebenarnya harganya lebih mahal (karena mengikuti kurs dolar AS ditambah bea masuk), tapi menurut Penulis ini bisa jadi alternatif ketika kita ingin membeli barang Pop Mart yang sifatnya limited. Nah, karena iseng ingin menghadiahkan istri Penulis mainan incarannya, Penulis mencoba berbelanja di toko online Pop Mart ini.
Pengalaman Belanja
Oke, jadi barang yang ingin Penulis beli adalah Plush Care Bear ini. Walaupun sepertinya bukan limited, tapi toko offline Pop Mart sepertinya jarang restock barang ini. Dan kalaupun ada, biasanya dibatasi hanya 1 buah per pengunjung. Dulu Penulis sempat iseng mengaktifkan notifikasi di toko online-nya (dan memang banyak barang yang sold out untuk seri tertentu, seperti Labubu).
Nah, pada suatu hari, Penulis mendapatkan notifikasi email bahwa barang incaran Penulis sudah restock. Penulis sebenarnya ragu untuk membeli, mengingat harganya yang cukup mahal (U$18,9 dibandingkan dengan Rp239.000). Tapi karena Penulis penasaran, dan sepertinya barang ini akan sold out lagi dalam waktu singkat (dan ternyata benar!), akhirnya Penulis memutuskan untuk beli.
Nah, hingga saat artikel ini dibuat, toko online Pop Mart ini belum mendukung mata uang Rupiah, dan tentu saja karena berbasis di China, metode pembayaran yang didukung pun terbatas. Penulis menggunakan kartu kredit untuk pembayaran. Untungnya, ada free shipping alias gratis pengiriman untuk ke Indonesia, walaupun kita tidak bisa memilih menggunakan ekspedisi apa. Estimasi yang diberikan adalah 30 hari. Durasi antara pemesanan dan pengiriman cukup cepat: Penulis pesan di siang hari, dan mendapatkan notifikasi pengiriman di malam harinya.
Pengiriman dan Bea Masuk
Sialnya, Pop Mart tidak menuliskan ekspedisi apa yang mereka gunakan. Mereka hanya memberikan nomor resi, dan fitur tracking yang ada di website mereka hanya mengarahkan ke Aftership, yaitu suatu situs aggregator pelacakan pengiriman. Aftership tidak bisa mendeteksi nomor resinya, dan Penulis juga tidak bisa berbuat apa-apa karena ada banyak sekali pilihan ekspedisi di Aftership. Akhirnya, ya sudahlah, Penulis diam saja, berpikir kalau nanti sudah datang, mungkin Penulis akan dihubungi oleh pihak pengiriman atau Bea Cukai.
Nah, seminggu kemudian, Penulis mendapatkan WhatsApp dari Pos Indonesia kalau Penulis mendapatkan kiriman. Akun WhatsApp yang digunakan terlihat resmi karena terdapat icon centang biru (dari WhatsApp langsung, bukan akal-akalan di namanya). Selain itu, ada link juga di WhatsApp-nya yang mengarah langsung ke situs web resmi Pos Indonesia.
Di situs web tersebut, ternyata terdapat jumlah bea masuk yang harus Penulis bayar, yaitu sebesar Rp59.742. Perinciannya ada di gambar di bawah paragraf ini. Jujur saja, Penulis tadinya mengira bahwa harga yang dibayarkan akan lebih mahal, mengingat banyaknya berita-berita negatif yang bersliweran di media sosial tentang Bea Cukai. Singkat cerita, Penulis bayar bea masuk-nya melalui virtual account yang tertera di situs web resmi Pos Indonesia tersebut, dan sejam kemudian, melalui tracking yang ada, barang Penulis sudah kembali bergerak.
Keesokan harinya, barang sudah sampai di tangan Penulis! Dan tentu saja, barangnya original karena dari toko resmi, dan kotaknya pun sama dengan barang yang dijual di Indonesia, kecuali tidak adanya stiker SNI. Tapi sayangnya, Penulis tidak mendapatkan varian secret-nya.🤪
Kesimpulan
Jujur saja, Penulis cukup terkejut karena beberapa hal:
- Cukup kecewa karena harganya (jauh) lebih mahal daripada toko offline (lebih mahal sekitar 50% setelah bea masuk dll), walaupun sebenarnya bisa dimengerti karena toko offline pasti meng-impor dalam jumlah besar dan modal yang lebih kecil, sehingga harganya bisa lebih “bersahabat”.
- Cukup senang karena proses pengirimannya jauh lebih cepat dari ekspektasi, dan bea masuknya pun tidak semahal perkiraan Penulis (walaupun bisa saja karena Penulis hanya beli 1 buah saja).
Tapi jika ditanya apakah Penulis akan membeli di toko online Pop Mart lagi, jawabannya tidak. Kecuali ada yang sangat Penulis inginkan dan tidak bisa didapat di toko offline. Tapi hei, setidaknya ini adalah pelajaran yang cukup berharga, bukan?
Oh ya, satu lagi, ternyata ekspedisi yang digunakan Pop Mart untuk pesanan Penulis adalah China EMS (ePacket), mungkin saja bisa berguna jika Anda ingin mencoba membeli dari toko online Pop Mart ini.
Oke, demikianlah pengalaman Penulis tentang ini, Kawan! Seperti biasa, jika ada pertanyaan, bisa langsung tanyakan saja di kolom komentar, dan akhir kata, terima kasih telah berkunjung, dan sampai jumpa di artikel berikutnya!😁
thanks for info.