Do you speak English? Read the translated article here!
Meskipun kurang populer di luar negeri, merek Infinix di Indonesia sedang berkembang, terutama di pasar ponsel resmi (seperti yang Anda tahu, di Indonesia ada istilah “ponsel garansi resmi” yang telah lulus aturan tertentu dengan garansi yang lebih terjamin), dimana Xiaomi masih memiliki pilihan terbatas. Sebagai informasi saja, Infinix juga cukup terkenal di Afrika, Timur Tengah, dan beberapa negara Asia lainnya.
Perkenalkan Infinix Zero 4 Plus. Diposisikan sebagai ponsel flagship Infinix, ponsel ini memiliki beberapa spesifikasi kunci seperti prosesor deca-core Mediatek Helio X20, kamera 20.7MP dengan OIS, dan layar besar 6 inci beresolusi full HD. Layarnya yang besar mungkin bukan untuk semua orang, namun hal itu berarti bahwa ponsel ini sangat cocok untuk gaming dan konsumsi multimedia. Dengan harga kompetitif sebesar Rp3.799.000,00, apakah phablet ini layak dimiliki?
Ayo cari tahu.
Desain dan Paket Penjualan
Kotak Infinix Zero 4 Plus mengingatkan Penulis akan kotak Samsung Galaxy S generasi pertama 7 tahun lalu: hitam dan minimalis, tidak ada gambar ponsel tercetak pada kotak.
Buka kotaknya, dan Anda akan langsung melihat ponsel raksasa ini. Di bawahnya terdapat beberapa kelengkapan yang mungkin tidak Anda temukan pada merek lain seperti hard case, tempered glass, headphone, dan tentu saja adapter pengisi daya dan kabel USB. Terdapat juga beberapa kertas seperti petunjuk cepat dan kartu garansi. Ada juga SIM ejector untuk mengeluarkan SIM tray.
Pujian patut diberikan pada Infinix untuk paket penjualan yang lengkap. Ini berarti Anda dapat langsung menggunakan ponsel ini tanpa mengkhawatirkan kesediaan aksesoris di pasaran.
Oke, mari lanjut ke ponselnya. Seperti biasa, di bagian depan terdapat layar, dan earpiece yang diapit oleh kamera depan beresolusi 13MP dan sensor jarak. Di bagian kiri atas terdapat lampu flash, untuk berjaga-jaga jika selfie Anda tidak terdapat cukup cahaya.
Di bagian kanan, terdapat tombol pengubah volume, dan tombol power yang bertekstur kasar. Infinix mungkin sengaja membuatnya demikian untuk mempermudah pengguna membedakan tombol daya dan volume. Keduanya mungkin diletakkan di sisi yang sama untuk alasan ergonomi. Untuk ponsel sebesar ini, lebih mudah menjangkau keduanya jika hanya terdapat pada satu sisi saja, dengan jarak beberapa sentimeter.
Di sisi kiri, terdapat tempat SIM slot yang dapat memuat tray hybrid tiga-pilih-dua. Tidak aneh, karena selot jenis ini sering digunakan untuk ponsel kelas menengah. Sebagai pengingat saja, Anda dapat memilih apakah ingin menggunakan 2 SIM atau 1 SIM ditemani dengan 1 kartu microSD.
Di sisi atas, hanya ada jack audio 3.5mm. Sekali lagi, hal ini tidak mengejutkan, karena hilangnya konektor ini hanya terjadi pada ponsel kelas atas. Sayangnya, tidak ada sensor inframerah, jadi Anda tidak bisa mengontrol TV Anda dengan ponsel ini.
Di sisi bawah, terdapat ruang untuk speaker dan port micro USB untuk mengisi daya dan transfer data. Jangan salah, meskipun terdapat 2 lubang speaker, hanya ada 1 speaker. Satu lagi adalah mikrofon.
Di bagian belakang, terdapat kamera 20.7MP yang dilengkapi dengan OIS serta sensor sidik jari di bawahnya. Di sebelah kamera, terdapat lampu LED flash dan modul autofokus laser. Mikrofon ketiga diletakkan di atas kamera. Selain itu hanyalah branding. Apa yang cukup mengganggu Penulis adalah desain kamera yang timbul tersebut. Benar saja, hal itu membuat Zero 4 Plus unik dibandingkan kompetitornya, namun itu juga berarti bahwa meletakkan ponsel dengan layar menghadap ke atas sangat tidak nyaman, ditambah rasa takut akan menggores lensa kamera.
Untungnya, hard case yang disediakan cukup tebal untuk dapat menutupi punuk kamera yang timbul tersebut, sehingga jika Anda mengenakan case tersebut, lensa tidak akan menyentuh permukaan.
Jadi ya, paket penjualannya lengkap dengan aksesoris lengkap, dan desain Infinix Zero 4 Plus berhasil membuatnya mencolok dibandingkan kompetitornya, meskipun kamera yang timbul itu meninggalkan kesan yang buruk.
Hardware
Infinix Zero 4 Plus ditenagai oleh prosesor Mediatek Helio X20 dengan 2 inti A72 yang sangat bertenaga dengan kecepatan 2.1GHz. Jadi, di atas kertas, Infinix Zero 4 Plus seharusnya cukup kuat untuk menjalankan kebanyakan aplikasi. Untuk penghematan daya, terdapat 8 inti A53 yang berkekuatan lebih rendah. Ponsel ini berhasil mencapai skor kurang lebih 83.400 poin di AnTuTu, menyaingi Xiaomi Redmi Note 4, dan bahkan Samsung Galaxy C9 Pro yang berharga lebih mahal.
Spesifikasinya tidak berbohong. Performa sehari-hari ponsel ini tergolong halus dan lancar. Dilengkapi dengan RAM 4GB dan ruang penyimpanan sebesar 32GB, ponsel ini cukup untuk aktivitas multitasking Anda. Layar full HD nya cocok untuk multimedia. Satu hal yang patut disayangkan adalah layar ini tidak cukup terang di bawah terik matahari. Bahkan setelah memaksimalkan brightness nya, layarnya masih terlihat gelap dan buram.
Semua sensor dasar terdapat dalam ponsel ini, mulai dari sensor cahaya yang paling dasar, hingga sensor magnet. Oh, dan Infinix Zero 4 Plus memiliki giroskop, jadi Anda bisa menggunakannya untuk memainkan konten VR, jika Anda bisa menemukan kacamata VR yang cukup besar untuk memuat ponsel ini. Sensor sidik jarinya cepat, akurat, dan selalu menyala, jadi Anda dapat membuka ponsel Anda hanya dengan menyentuhkan jari Anda. Sayangnya, tidak ada NFC, meskipun hal ini tidak mengherankan untuk ponsel dengan harga sekitar ini.
Sedangkan untuk baterai, Zero 4 Plus memiliki baterai sebesar 4.000mAh, lebih dari cukup untuk memberi tenaga ponsel ini selama 1 hari penuh. Jangan khawatir dengan waktu pengisiannya, karena ponsel ini mendukung teknologi fast-charging yang dinamai XCharge. Menggunakan adaptor bawaan, Infinix Zero 4 Plus terisi dari 30% hingga 100% hanya dalam waktu 1 jam 22 menit saja (07:00 – 08:22).
Software
Di sisi software, Zero 4 Plus menjalankan OS Android versi 6 (Marshmallow). Pembaruan ke Nougat akan dirilis dalam waktu dekat, meskipun Google baru saja meluncurkan Oreo (Android versi 8). Tapi bukankah terlambat masih lebih baik ketimbang tidak sama sekali?
Sama seperti merek-merek lain yang berasal dari China, Zero 4 Plus mengadopsi Android yang telah dikustomisasi total bernama XOS, versi 2.1.0, dengan nama kode Chameleon. Launcher dari XOS ini menawarkan beberapa pilihan kustomisasi homescreen seperti ukuran ikon, grid pada desktop, dan sebagainya.
Sama seperti yang lain, terdapat aplikasi bawaan untuk manajemen daya, pembersih sampah, dan keamanan. Ada juga aplikasi bernama XHide yang bisa Anda gunakan untuk menyembunyikan data dan aplikasi. Data yang disembunyikan masih bisa diakses, hanya saja membutuhkan kata sandi atau sidik jari Anda.
Untuk keperluan backup, Infinix juga menawarkan layanan bernama XCloud. Ya, seperti yang Anda tebak, layanan ini ditujukan untuk menyimpan dan mensinkronisasikan data Anda di cloud, termasuk backup ponsel Anda, jadi jika Anda memutuskan untuk beralih ke ponsel Infinix lain, Anda tidak perlu susah payah memulai semuanya dari awal lagi. Untuk menggunakan layanan ini, Anda perlu mendaftar sebuah XAccount.
Zero 4 Plus juga mendukung fitur double tap to wake. Selain itu, terdapat juga fitur gesture ketika ponsel dalam keadaan tertidur. Misalnya, Anda dapat langsung mengakses kamera hanya dengan menggambar huruf “C” dengan jari Anda ketika ponsel tertidur. Meskipun terbatas pada huruf dan aplikasi tertentu, Anda tetap dapat mengaturnya dari pengaturan ponsel. Sayangnya, tidak ada fitur double tap to sleep.
Kamera
Oke, fitur berikutnya yang diunggulkan adalah kamera. Infinix sudah jelas menempatkan lini Zero 4 sebagai flagship kamera, dengan sensor resolusi tinggi, mode manual, fokus laser, dan OIS. Setidaknya Anda akan senang mengetahui bahwa klaim Infinix ada benarnya.
Sensor kamera belakangnya yang berukuran 20.7MP mampu mengambil gambar yang cukup bagus dan jelas. OIS nya mampu membantu menstabilkan genggaman Anda di ponsel berukuran raksasa ini sehingga meminimalisir terjadinya blur. Sayangnya, kecepatan fokus ponsel ini tergolong lambat. Autofokus laser, yang diklaim mampu mempercepat kecepatan fokus dengan signifikan, sepertinya tidak bekerja sesuai harapan. Bahkan ketika objek yang difoto berjarak dekat, kecepatan fokusnya terkadang masih lebih lambat dibandingkan dengan Xiaomi Mi5 yang tidak memiliki teknologi ini. Anyway berikut adalah beberapa sampel foto hasil jepretan Infinix Zero 4 Plus.
Mode manual? Ada dan lengkap. Anda mempunyai kontrol penuh untuk pengaturan EV, ISO, fokus, white balance, dan ME jika Anda ingin mencoba mode pro di kamera ponsel ini. Tidak buruk, jika dibandingkan dengan ponsel lain di kelasnya, yang notabene tidak seflekskibel ini.
Kesimpulan
Setelah menggunakan Zero 4 Plus selama beberapa minggu, Penulis merasa bahwa memang merek Infinix memiliki potensi. Dibandingkan dengan ponsel resmi lain dengan harga sama, Zero 4 Plus menawarkan nilai lebih seperti kamera yang bagus dan daya tahan baterai yang lama. Rival yang mungkin sebanding dengan Zero 4 Plus adalah Xiaomi Redmi Note 4, namun kameranya kalah jauh dibandingkan dengan Zero 4 Plus.
Penulis tidak menemukan kekurangan yang berarti. Meskipun bagi sebagian orang layarnya kurang nyaman untuk digenggam, Penulis berpendapat ponsel ini cocok digunakan untuk produktivitas dan konsumsi media tanpa perlu membuat kantong Anda bolong. Sebagai informasi, ulasan yang sedang Anda baca ini semuanya ditulis di Infinix Zero 4 Plus.
Jika Anda sedang mencari ponsel berlayar lebar yang mumpuni dengan kamera bagus, daya tahan baterai lama dan harga yang cukup terjangkau, maka tidak ada salahnya Anda meminang Infinix Zero 4 Plus.
Kelebihan:
- Kualitas kamera yang baik di kelasnya
- Baterai tahan lama
- Paket penjualan yang (sangat) lengkap
Kekurangan:
- Fokus kamera lambat
- Layar redup di bawah sinar matahari
- Desain kamera menonjol yang cukup mengganggu
Demikianlah ulasan Penulis mengenai Infinix Zero 4 Plus. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar ponsel ini, silahkan tanyakan pada kolom komentar di bawah. Seperti biasa, terima kasih telah berkunjung dan sampai jumpa di artikel berikutnya. Semoga akhir pekan Anda menyenangkan. 😀