Do you speak English? Read the translated article here!
AirPods Pro merupakan alat yang sangat penting ketika Penulis bekerja. Sebagai seseorang dengan posisi senior di pekerjaannya, Penulis membutuhkan suatu cara untuk berpindah secara luwes dari mendengarkan musik, ke meeting. AirPods Pro sangat-sangat membantu untuk kegiatan tersebut. Itulah mengapa, ketika Penulis pertama kali merasakan masalah suara retakan yang terkenal itu, Penulis merasa patah hati.
Menurut dokumen dukungan resmi Apple ini, Penulis sebenarnya layak mendapatkan penggantian gratis. Namun, Penulis agak skeptis karena Apple Store tidak ada di Indonesia, hanya penjual dan jasa servis resmi saja. Tapi hey, Penulis kira ini layak dicoba, setidaknya harganya lebih murah ketimbang membeli sepasang AirPods Pro baru. Jadi ya, dalam artikel ini, Penulis akan membagikan pengalamannya menukarkan AirPods Pro-nya yang rusak. Semoga, jika Anda mengalami permasalahan yang sama, Anda bisa merujuk ke sini.
Identifikasi Masalah
Penulis pertama kali mendengar suara retakan itu beberapa bulan yang lalu. Awalnya, suara itu tidak mengganggu, hanya terdengar ketika sedang berolahraga berat (seperti berlari di atas treadmill, atau berjalan secara cepat). Sayangnya, seiring berjalannya waktu, suaranya menjadi semakin mengganggu. Bahkan, sedikit pergerakan kepala saja akan membuat suara retakan itu keluar. Yang menarik, permasalahan ini hanya terdengar ketika mode Noise Cancelling / Transparency aktif. Ketika mati, semuanya kembali normal.
Seiring suara itu menjadi semakin mengganggu, Penulis jadi semakin penasaran dengan program replacement yang sudah Penulis dengar sejak 2 tahun yang lalu. Sepertinya yang sudah Penulis katakan di awal artikel ini, Penulis skeptis, tidak hanya karena Apple tidak membuka tokonya di sini, namun juga dari cerita-cerita buruk yang beredar tentang Apple Authorized Service Providers (AASP) di sini. Selain itu, Penulis juga punya pengalaman buruk dengan salah satu nama AASP di Indonesia (yang mungkin juga paling populer di Indonesia). Penulis memutuskan untuk mencoba AASP yang lain, yang bernama Mitracare.
Proses Penukaran
Penulis menghubungi Mitracare. Mereka memberitahu Penulis bahwa mereka memang menerima program replacement dari Apple. Hanya saja Penulis harus datang ke tempat mereka, dan mereka perlu mengecek secara fisik kalau barang Penulis memang bisa ditukarkan. Tentu saja, Penulis langsung menjadwalkan kedatangannya.
Di sana, pegawainya memberitahukan hal yang sama pada Penulis. Pengecekan awal mereka menyimpulkan kalau memang unit milik Penulis termasuk yang bermasalah (mungkin dari nomor serinya), tapi mereka tetap perlu mengeceknya secara fisik selama 2-3 hari. Proses penukaran akan memakan waktu 3-4 hari, tergantung dari ketersediaan perangkatnya. Jadi ya, Penulis akan meninggalkan AirPods selama seminggu. Tapi hei, setidaknya mereka berjanji jika unit Penulis bermasalah, mereka akan menggantinya secara gratis.
Percepat selama seminggu, Penulis mendapatkan panggilan dari Mitracare bahwa proses perbaikannya sudah selesai. Penulis senang sekali ketika mendengar bahwa mereka mengganti KEDUA AirPods Penulis secara gratis. Ya, gratis. Setelah panggilan tersebut, Penulis langsung mengunjungi Mitracare untuk menyambut AirPods Pro (baru) Penulis.
Di Service Center, mereka benar-benar menepati janji mereka. AirPods Pro Penulis terlihat baru (sedikit lebih putih dari case-nya, karena program penukaran memang hanya menjamin AirPods, bukan case), dan terdengar lebih baik, tanpa suara statis apapun. Penulis kemudian bertanya apakah ada yang harus dibayar (biasanya mereka meminta biaya jasa, pengecekan, dsb.), yang dijawab “Tidak”. Penulis hanya perlu menandatangani dokumen tanda terima kemudian Penulis bisa pulang. Walaupun sebenarnya hal ini tidak mengejutkan, tetap saja menyenangkan.
Kesimpulan Pengalaman Penukaran AirPods Pro
Proses pertukaran ini membuat Penulis semakin percaya dengan Apple. Ya, tentu saja mereka tidak tanpa cela (menjual barang yang sepertinya overpriced, membuat keputusan yang anti-konsumen dalam proses update software / hardware), tapi setidaknya mereka cukup berani mengakui kesalahan mereka dan bertanggungjawab. Hal ini sangat langka bagi banyak perusahaan di masa sekarang ini, kecuali masalahnya sangat kontroversial atau bahkan mengancam nyawa (ingat insiden baterai Samsung Galaxy Note 7?). Beberapa dari Anda mungkin berkata, “Oh, itu normal. Kita sudah membayar mahal,” dan Penulis setuju. Namun, Penulis perlu mengingatkan bahwa ada banyak produk mahal di luar sana dengan pengalaman customer service yang buruk?
Yah, sepertinya itu saja, Kawan. Penulis harap artikel sharing kecil ini dapat bermanfaat, terutama jika Anda mengalami permasalahan yang sama dengan Penulis. Seperti biasa, jika Anda punya pertanyaan, jangan segan untuk menanyakanannya di kolom komentar di bawah. Akhir kata, terima kasih telah berkunjung, dan sampai jumpa di artikel berikutnya! 😀