Do you speak English? Read the translated article here.
Xiaomi selalu dikenal sebagai salah satu perusahaan telepon yang “nyeleneh”. Mereka selalu mengejutkan pelanggannya dengan smartphone-smartphone Android dengan spek mumpuni dan harga terjangkau, terkadang bahkan separuh harga dari smartphone merek terkenal dengan spesifikasi yang sama. Xiaomi baru saja meluncurkan flagship mereka Mi5 dan Redmi Note 3 Pro yang lebih terjangkau. Istilah “Pro” diberikan untuk membedakannya dari kakaknya, yang ditenagai oleh prosesor MTK Helio X10. Sebentar lagi kita akan membahas perbedaan keduanya.
Awalnya, Penulis bingung. Mau pilih Mi5 atau Redmi Note 3 Pro. Akhirnya, karena alasan finansial, Penulis memutuskan untuk membeli Redmi Note 3 Pro. Jangan salah, Penulis suka keduanya, tapi akhirnya Penulis memilih Redmi Note 3 Pro karena ukuran layar, baterai, dan tentu saja, harga.
Oke, setelah menggunakan handset ini selama kurang lebih satu bulan, akhirnya Penulis siap untuk berbagi pengalaman tentang alat ini. Review ini akan terbagi menjadi beberapa section sesuai dengan apa yang dibahas. So, apa lagi yang kalian tunggu? Ayo baca review’nya!
PEMANASAN: REDMI NOTE 3 PRO VS REDMI NOTE 3
Kalau Anda adalah seorang Mi Fan, Penulis yakin Anda pasti tahu kalau ada 2 versi Redmi Note 3 (bukan versi RAM/Storage yang biasa dilakukan oleh Xiaomi): satu ditenagai oleh prosesor Mediatek (Helio X10) dan satu lagi ditenagai oleh prosesor Qualcomm (Snapdragon 650). Versi yang ke-2 dipersiapkan untuk rilis secara internasional, dan telah diluncurkan di India, dan mungkin sebentar lagi akan merambat ke negara-negara lain. Jadi, versi ini memiliki ROM Global, sedangkan versi Mediatek tidak karena memang hanya untuk pasar China saja. Varian Snapdragon juga mendapat julukan “Pro” yang artinya menandakan bahwa versi ini lebih baik dibandingkan kakaknya. Jadi, mengapa disebut lebih superior? Tabel di bawah ini akan menjelaskannya untuk Anda:
Redmi Note 3 | Redmi Note 3 Pro | |
CPU | Mediatek Helio X10 Octa-core 2GHz Cortex-A53 CPU PowerVR G6200 GPU | Qualcomm Snapdragon 650 Quad Core 1.4GHz Cortex-A53 + Dual Core 1.8GHz Cortex-A72 Adreno 510 GPU |
Kamera | 16MP f/2.0 PDAF 1080p@30fps (Belakang) 5MP f/2.0 1080p (Depan) | 16MP f/2.0 PDAF 1080p@30fps (Belakang) 5MP f/2.0 1080p (Depan) |
Penyimpanan Eksternal | Tidak | Ya, MicroSD hingga 32GB (Hybrid Slot) |
Konektivitas SIM | Dual SIM: Micro SIM | Dual SIM: Micro SIM + Nano SIM (Hybrid Slot) |
Perbandingan Redmi Note 3 dan Redmi Note 3 Pro
Jadi, kesimpulannya, Redmi Note 3 versi Mediatek sebenarnya hanya upgrade minor dari Redmi Note 2 (termasuk bodi metalnya) sedangkan Redmi Note 3 Pro lebih pantas dijuluki sebagai penerus dari smartphone plastik yang berwarna-warni itu. Perbedaan harganya tipis sekali antara Redmi Note 3 biasa dengan yang versi Pro, sekitar Rp200.000 – Rp400.000, jadi Anda seharusnya tahu mana yang lebih masuk akal yang dibeli, bukan?
PAKET PENJUALAN DAN DESAIN : MINIMUM TAPI PREMIUM
Sejak Redmi Note 3, Xiaomi telah mengubah packaging style-nya. Tidak ada lagi boks coklat, hanya boks putih yang minimalis. Seperti milik Apple, gambar produk dalam boks dipajang di depan beserta seluruh varian warnanya. Untuk kasus Redmi Note 3 Pro, hanya ada 3, yaitu grey, silver, dan gold.
Sayangnya, isi boks tidak berubah. Xiaomi hanya memberikan kebutuhan dasar saja: buku manual, kartu garansi, SIM ejector, kabel dan adapter USB, dan handset. Tidak, tidak ada baterai karena Redmi Note 3 Pro menggunakan baterai tanam. Oh, dan jelas tidak ada headphone / headset. Xiaomi tidak pernah menyertakannya dalam paket penjualan.
Tidak dapat dipungkiri, Redmi Note 3 tipis dan ringan. Bentuknya mirip dengan iPhone6, dengan ujung dan pinggiran melengkung, tapi jangan takut, kedua smartphone ini sangat berbeda. Bodinya terbuat dari metal, kecuali bagian belakang atas dan bawah yang terbuat dari plastik. Jangan khawatir, warna plastik disesuaikan dengan warna handset, sehingga sulit membedakannya dari jauh. Oke, Penulis rasa sekarang saatnya kita membedah handset ini.
Pada bagian muka tentu saja dikuasai oleh layar 5.5″ beresolusi Full HD (1920×1080), 3 tombol kapasitif yang lucunya berwarna putih (seri Redmi biasa berwarna merah, hingga Redmi Note 3) yaitu tombol back, home, dan recent apps. Pada bagian depan atas ada earpiece, kamera depan, dan sensor jarak.
Membalik ke belakang, selain permukaan aluminium yang licin dan terlihat mewah, terdapat juga kamera belakang beresolusi 16MP. Terdapat juga sensor sidik jari di bawahnya dan diantaranya terdapat LED Flash true tone. Di bagian bawah, ada speaker dan logo Mi yang tentu saja Anda tahu.
Di bawah handset, terdapat port micro-USB untuk keperluan pengisian daya dan koneksi dengan PC, atau untuk OTG (ya, smartphone ini bisa membaca USB OTG). Di sebelahnya terdapat mikrofon utama yang digunakan untuk menelepon.
Di sisi atas, terdapat jack audio 3.5mm dan juga mikrofon sekunder + pemancar infra merah yang biasa digunakan untuk mengontrol peralatan rumah tangga seperti TV dan AC.
Di sisi kanan yaitu tombol hardware standar: pengeras / penurun volume dan tombol power di bawahnya. Tombol-tombol ini sepertinya juga terbuat dari besi, sehingga warnanya berbaur dengan warna handset.
Sisi kiri, hanya ada SIM tray. Sama seperti iPhone dan ponsel-ponsel unibodi lainnya, Anda harus menggunakan ejector SIM untuk dapat mengeluarkan tray-nya. Tidak ada ejector? Anda bisa membelinya dengan murah atau menggunakan peniti. Anyway, Redmi Note 3 adalah ponsel dual SIM dengan teknologi hybrid. Ini artinya Anda harus memilih, antara koneksi dual SIM atau satu SIM saja dengan microSD. SIM yang muat di bagian MicroSD tentu saja Nano SIM. Ini berarti Anda harus memilih antara menggunakan 1 Nano SIM dan 1 Micro SIM, atau 1 Micro SIM dan 1 MicroSD.
Sekali lagi, Redmi Note 3 Pro dapat dikategorikan tipis (lebih tipis dari Zenfone 2 Penulis) dan ringan, tapi cukup licin di tangan, terutama karena permukaannya yang terbuat dari aluminium. Jangan sampai Anda memegang dengan tangan yang kotor atau berminyak. Meski demikian, sulit mengatakan bahwa handset ini kecil, karena layarnya 5.5″ yang notabene tergolong kategori phablet. Dan satu lagi, bagi kalian yang “geli” dengan beberapa desain ponsel baru dengan kamera “mencungul”, jangan khawatir. Kamera Xiaomi Redmi Note 3 Pro menyatu dengan bodi, sehingga bagian belakangnya datar dan tidak ada yang mencungul.
Singkat kata, meskipun paket penjualannya tergolong “pelit”, Redmi Note 3 Pro terlihat premium, elegan, dan cukup nyaman digenggam, meskipun Anda harus agak berhati-hati.
HARDWARE DAN BATERAI: SNAPDRAGON 650 + DAYA 4.000mAh
Redmi Note 3 Pro ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 650 (dulunya Snapdragon 618). Chipset ini memiliki 6 inti (hexa-core), dengan 4 inti Cortex-A53 1.4GHz untuk tugas-tugas ringan dan 2 inti Cortex-A72 1.8GHz untuk tugas-tugas yang lebih berat. Yang mengejutkan, hasil benchmark prosesor ini melebihi prosesor hexa-core lain dengan kasta yang lebih tinggi (contohnya Snapdragon 808 yang dimiliki oleh LG G4, BlackBerry Priv, Xiaomi Mi4S dan Mi4C). GPU-nya juga tidak bisa dikatakan lemot karena bisa melewati tes 3D Antutu dengan cukup lancar dan smooth. Sensornya komplit (kecuali sensor suhu dan tekanan) dan GPS-juga dapat mengunci lokasi dengan cepat dan akurat.
Beralih ke layar, layar Full HD berukuran 5.5″ terlihat terang dan baik. Xiaomi mengklaim bahwa mereka menggunakan teknologi bernama Sunlight Display. Berbeda dengan teknologi automatic brightness yang sering kita temui, Sunlight Display juga meningkatkan gamma, membuat warna layar menjadi semakin putih dan semakin terang ketika dilihat di bawah sinar matahari. Awalnya, automatic brightness pada unit Penulis cukup ngawur, terkadang gelap, terkadang menjadi terang tanpa alasan jelas. Namun setelah pembaruan ke MIUI 7.2, bug ini sudah tidak Penulis alami lagi.Berikutnya, penyimpanan dan RAM. Redmi Note 3 Pro dilengkapi dengan storage sebesar 16GB dan 32GB. Tergantung dari pilihan penyimpanan tersebut, Anda mendapat jumlah RAM yang berbeda pula. 16GB dipadukan dengan RAM 2GB sedangkan 32GB dipadukan dengan RAM 3GB. Unit yang sedang di-review adalah 32GB. Dengan RAM sebesar 3GB, multitasking tidak perlu khawatir. Jujur saja, Penulis tidak terlalu tertarik dengan game, namun Penulis yakin Anda tidak akan memainkan game Asphalt 8 sambil melihat laporan keuangan di Excel, bukan?
Berikutnya, baterai. Dengan baterai jumbo sebesar 4.000mAh, melewati satu hari tentu bukan hal yang sulit bagi Redmi Note 3 Pro, meski tergantung dari aktivitas yang Anda lakukan. Dengan 5 akun yang otomatis ter-sync (2 untuk email, sisanya untuk chatting dan social media), chatting dan web browsing yang cukup sering, dan mengecek social media secara rutin (kurang lebih 2x tiap jam). Dengan pembaruan MIUI 7.2, tampaknya konsumsi baterai menjadi lebih “jinak”. Oh, satu lagi, smartphone ini tidak cepat panas, kecuali ketika smartphone sedang “mengemis” sinyal. Seharusnya Redmi Note 3 Pro juga tidak akan cepat panas ketika dipakai bermain game. Lebih baik lagi, Redmi Note 3 Pro juga sudah mendukung fast charging dengan adapter bawaan. Penulis berhasil men-charge handset sebanyak 33% dalam 30 menit saja. Dapat dikatakan cepat, mengingat kapasitas baterai lebih besar dari kebanyakan smartphone di luar sana.
Berikutnya, sensor sidik jari. Pertama-tama, Anda bisa menyimpan lebih dari 2 sidik jari (karena beberapa kompetitor hanya bisa menyimpan 2 saja). Berikutnya, sensor sidik jari juga berfitur always-on. Artinya hanya dengan menempatkan sidik jari Anda, smartphone akan menyala sendiri. Jika sidik jari tidak dikenal, maka handset hanya akan bergetar Hal ini bisa dijadikan alternatif untuk double-tap-to-wake. Sayangnya, Anda tidak bisa mematikan layar kecuali menunggu screen time out atau menggunakan tombol daya. Sebelum pembaruan MIUI 7.2, sidik jari Penulis sempat ditolak cukup sering. Setelah pembaruan, masalah ini sepertinya telah teratasi.
SOFTWARE: TERBIASA DENGAN MIUI
Seperti semua smartphone Xiaomi, Redmi Note 3 Pro ditenagai oleh MIUI yang berbasis Android. Sekedar informasi, MIUI 7.2.3.0 (versi terakhir yang digunakan Penulis) berbasis Android 5.1.1. MIUI memiliki berbagai aplikasi tambahan yang Penulis rasa cukup berguna (meskipun ada beberapa yang menyebutnya bloatware) seperti Mi Remote untuk mengontrol alat-alat rumah tangga Anda, Security (yang mencakup apikasi Cleaner, Permission Manager, Antivirus, dan Battery untuk mengontrol daya), FM Radio, dan Compass. Ada juga aplikasi Mi Drop dan Mi Message, yang sama dengan fitur Air Drop dan iMessage di iOS. Sama seperti iOS, aplikasi ini hanya berjalan pada smartphone-smartphone Xiaomi.
Ada juga Mi Cloud, yang tentu saja adalah lawan dari iCloud milik iOS. Hanya saja, berbeda dengan iCloud dimana Anda bisa membeli storage tambahan di mana saja, Anda hanya dapat menambah kapasitas MiCloud jika Anda hanya tinggal China. Jika tidak, Anda hanya mendapat 5GB saja. Yang Penulis suka dari MiCloud adalah kemampuannya untuk menyimpan berbagai data yang tidak bisa disimpan oleh cloud service lain, seperti SMS, riwayat telepon, setting Wi-Fi, dan rekaman suara. MiCloud juga bisa menyimpan backup data handset Anda. Jadi, Anda tidak perlu khawatir ketika mengganti handset, karena MiCloud dapat mengembalikan handset Anda seperti sebelumnya (termasuk setting dan aplikasi). Penulis sudah membuktikannya ketika Penulis pindah dari Redmi Note 2 ke Mi4, kemudian ke Redmi Note 3 Pro.
Jika Anda tipe orang yang suka mengutak-atik tampilan ponsel Anda, tenang saja, MIUI akan mengakomodasi kebutuhan Anda. Dengan aplikasi bawaan Themes, Anda akan dapat men-download berbagai themes yang ada. Anda juga dapat membuat theme Anda sendiri. Silahkan berkunjung ke forum MIUI (http://en.miui.com/forum.php) untuk menemukan tutorial-nya.
Seperti biasa, karena handset Penulis adalah keluaran distributor alias tidak resmi, Penulis harus berurusan dengan ROM distributor juga (atau biasa disebut bajakan). Biasanya hal ini tidak masalah karena smartphone Xiaomi terkenal mudah dalam urusan flashing. Masalahnya, semenjak Redmi Note 3, Xiaomi memutuskan untuk mengunci bootloader handset-handset terbarunya. Tidak hanya itu, beberapa Xiaomi tipe lama seperti Mi4C dan MiNote juga mendapat update untuk mengunci bootloader. Singkat kata, flashing tidak akan semudah dulu lagi. Jika biasanya Anda memasuki mode fastboot untuk flashing, Anda tidak akan dapat melakukannya lagi dalam kondisi bootloader terkunci. Sebenarnya ada trik untuk menganggulangi hal ini, yaitu dengan menggunakan ADB. Namun karena caranya cukup kompleks, Penulis menyarankan Anda untuk pergi ke forum MIUI untuk menemukan panduan step-by-step‘nya. Perlu diingat bahwa melakukan ini berisiko untuk membuat handset Anda bricked dan tidak dapat digunakan lagi. Namun sebaliknya, Penulis juga menyarankan, jika Anda berani, untuk melakukan flash ulang ROM resmi, untuk membantu mengembalikan handset ke kondisi fresh. Ini karena kebanyakan smartphone Xiaomi keluaran distributor selalu dipasang ROM-ROM tidak resmi alias bajakan.
KAMERA: KOMBINASI 16MP + 5MP
Dibandingkan dengan kakaknya, Redmi Note 3 Pro dilengkapi dengan kamera belakang 16MP dengan bukaan lensa f/2.0 dengan Phase Detection Auto Focus (PDAF) yang memungkinkan fokus lebih cepat. Untuk kamera depan, Redmi Note 3 Pro memiliki sensor kamera yang sama dengan kakaknya, yaitu 5MP.
Jika Anda pernah menggunakan MIUI sebelumnya, Anda akan tahu bahwa MIUI menyediakan 12 filter foto untuk merangsang kreativitas Anda. Selain 12 filter, ada juga 9 mode yang di dalamnya termasuk beautify, panorama, fish-eye, dan timer. Ada juga mode manual, namun sayangnya para penggiat fotografi harus kecewa karena ketiadaan kontrol shutter speed dan manual focus. Anda hanya dapat mengatur ISO dan white balance.
Anyway, menurut Penulis, kualitas kamera cukup menjanjikan. Namun Penulis tidak akan berbicara lebih banyak, biarkanlah gambar yang berbicara:
Meskipun cukup buruk dalam kondisi low-light, tidak banyak noise yang dihasilkan jepretan Redmi Note 3 Pro.
KESIMPULAN: PANTASKAH ANDA MEMBELINYA?
Singkat kata, jika Anda sedang mencari handset dengan layar lega dengan baterai raksasa, maka ya, Anda dapat melirik Redmi Note 3 Pro ini. Berikut adalah kelemahan dan kekurangan yang ditemukan Penulis selama proses pengujian:
Kelebihan:
- Spesifikasi tinggi di kelasnya (3GB RAM, Snapdragon 650, Penyimpanan 32GB, Kamera 16MP)
- Harga terjangkau
- Baterai awet
Kekurangan:
- Hasil kamera kurang baik (terutama dalam kondisi low light)
- Tidak ada garansi resmi
- ROM bajakan
Well, demikianlah ulasan Penulis tentang Xiaomi Redmi Note 3 Pro. Semoga bisa bermanfaat. Sejujurnya, Penulis menggunakan handset ini sebagai ponsel utama sehari-hari, dan Penulis puas dengan apa yang ditawarkan. Jika Anda membeli Redmi Note 3 Pro, Penulis harap Anda juga puas dengannya.
Akhir kata, terima kasih telah membaca, dan Penulis menantikan kunjungan Anda berikutnya. Semoga hari Anda menyenangkan! 😀