
Do you speak English? Read the translated article here!
Bagi Penulis yang bekerja di bidang teknologi, hampir mustahil tidak mendengar tentang kemajuan AI atau Artificial Intelligence. Awalnya, Penulis enggan mencobanya, tapi ketika tempat kerja Penulis mendorong untuk menggunakan tools AI seperti GitHub Copilot, Penulis mulai tertarik menggunakan AI dalam pekerjaan sehari-harinya.
Salah satu langganan favorit Penulis, Setapp, juga sudah ikut tren AI. Penasaran untuk mencari keuntungan AI, Penulis memutuskan untuk mencobanya. Hasil singkatnya? Menarik juga.
Peringatan: Artikel ini mengandung affiliate link. Jika Anda membeli sesuatu dari link tersebut, Penulis mungkin akan menerima komisi yang membantu menjaga situs ini tetap berjalan. Terima kasih atas dukungan Anda!
Contoh Kasus Penggunaan AI
Menerapkan Encryption/Decryption Lintas Bahasa Pemrograman
Suatu waktu, Penulis mendapat tugas untuk mengintegrasikan sistem perusahaan dengan sistem partner yang melibatkan proses enkripsi dan dekripsi. Partner kami, yang mayoritas menggunakan Java, menyediakan contoh kode dalam bahasa itu (terkadang malah tidak ada contoh sama sekali). Sayangnya, Penulis tidak terlalu familiar dengan Java, jadi Penulis perlu menerjemahkan kode tersebut ke dalam JavaScript atau Go.
Di sinilah peran AI untuk membantu. Setapp punya aplikasi bernama Typing Mind yang memiliki beberapa “agent” yang sudah diprogram untuk berbagai kondisi khusus. Untuk kebutuhan Penulis, Penulis memilih agent Software Engineer untuk kebutuhan konsultasi.

Agent ini memberikan rekomendasi yang oke dan bahkan contoh kode untuk pertanyaan Penulis. Meski solusinya tidak selalu sempurna (dan berjalan) pada percobaan pertama, Penulis selalu bisa menanyakan pertanyaan lanjutan atau meminta penjelasan lebih lanjut. Cara ini jauh lebih cepat dibandingkan mencari solusi di internet, yang terkadang juga tidak sesuai dengan apa yang Penulis cari. Terlebih lagi, dengan cara ini, Penulis bisa langsung mencoba kode, melihat apakah kode itu berjalan sesuai ekspektasi, dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan.
Menulis Artikel untuk Blog
Contoh lain penggunaan AI dalam workflow Penulis adalah menulis artikel untuk blog ini. Baru-baru ini, Penulis mulai menggunakan bantuan AI untuk mengolah hasil penelitian Penulis menjadi artikel yang bisa di-post, dan bahkan membuat terjemahannya.

Memang, Penulis masih perlu membaca ulang tulisan dan membuat penyesuaian (layaknya seorang editor), tetapi proses ini masih jauh lebih cepat dibandingkan melakukannya sendiri, yang bisa memakan waktu berjam-jam (atau bahkan berhari-hari, jika Penulis sedang sibuk).
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggunakan AI
Meskipun AI bisa meningkatkan produktivitas kita (dengan cukup signifikan), masih ada beberapa hal yang perlu Anda ingat:
- AI tidak diterima di semua bidang: Beberapa penggunakan AI, seperti di bidang seni (AI Art), masih sangat kontroversial. Banyak seniman khawatir karya mereka dicuri untuk melatih AI (ketakutan ini masuk akal), meskipun beberapa seniman ada yang menggunakan AI untuk sebagai pembantu untuk menyempurnakan hasil karya mereka.
- Sentuhan manusia masih diperlukan: Meskipun AI sudah canggih, sebagian besar hasilnya masih memerlukan keterlibatan manusia. Menulis, misalnya, seringkali terlihat kaku dan kurang manusiawi, dan AI kadang-kadang juga bisa “berhalusinasi” sehingga mengeluarkan informasi yang salah. Oleh karena itu, penting untuk tidak langsung mempercayai apa yang mereka keluarkan, atau setidaknya kita bisa membantu mengoreksi atau mengajukan pertanyaan lanjutan.
- Keamanan Data: Hati-hati dengan data yang Anda masukkan ke dalam sistem AI. Meskipun beberapa penyedia AI yang bersifat enterprise berjanji untuk tidak menggunakan data Anda untuk pelatihan, lebih baik hindarilah memasukkan informasi yang bersifat sensitif.
Pertimbangan Biaya
Banyak penyedia AI yang menawarkan versi gratis, seperti ChatGPT dengan GPT-3.5 atau Microsoft’s Copilot, tetapi akses ke fitur-fitur yang lebih canggih biasanya membutuhkan biaya berlangganan karena tingginya biaya untuk menjalankan AI. Di sini lah Setapp bisa membantu Anda.
Setapp awalnya menyediakan akses ke beberapa aplikasi macOS dan iOS populer di bawah satu biaya berlangganan. Sekarang, mereka sudah bergabung dengan tren AI dengan sejumlah aplikasi AI yang bisa Anda coba langsung.

Setiap plan langganan sudah termasuk 10 kredit AI gratis, yang memungkinkan Anda untuk menggunakan AI dengan perkiraan:
- 400 pesan menggunakan model GPT-3.5 Turbo, atau
- 20 pesan menggunakan model GPT-4.0.
Jika Anda butuh kredit lebih, Anda bisa meningkatkan ke plan AI+ untuk mendapatkan kredit lebih banyak. Atau, jika Anda punya API key sendiri, Anda bisa menggunakannya dengan aplikasi dalam Setapp juga, sehingga Anda menanggung biaya pemrosesan AI-nya sendiri.
Kalaupun Anda belum perlu menggunakan AI, Setapp sudah menawarkan akses ke banyak aplikasi Mac populer seperti Bartender, Calendars, Nitro PDF Pro, Ulysses, dan banyak lagi. Juga, berdasarkan pengalaman Penulis, jumlah aplikasi mereka terus berkembang. Cobalah sendiri, Penulis cukup yakin Anda akan menyukainya.

Kesimpulan
Melibatkan AI ke dalam workflow Penulis menjadi sebuah pengalaman yang membuka mata, jika digunakan dengan bijak. Meskipun AI bisa sangat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kita, layaknya semua alat, kita harus bisa menggunakannya dengan bijak. Jika Anda bertanya apakah AI bisa sepenuhnya menggantikan manusia, Penulis akan mengatakan bahwa mereka belum sampai di titik itu, setidaknya dalam waktu dekat. Bahkan jika Anda menginginkan mereka menggantikan manusia, Anda perlu melatihnya, dan menurut Penulis itu tidak mudah.
Oke, mungkin itu saja untuk saat ini, Kawan. Penulis berharap contoh kasus kecil ini bisa setidaknya mendorong Anda untuk mencoba AI, terlepas dari aplikasi atau penyedia mana yang akan Anda coba. Seperti biasa, jika Anda punya pertanyaan, jangan ragu untuk menyakannya di kolom komentar. Akhir kata, seperti biasa, terima kasih sudah mampir dan sampai jumpa di artikel berikutnya! 😀