
Do you speak English? Read the translated article here!
Akhirnya, setelah setahun (dan lebih) menggunakan Mac Mini M1, akhirnya Penulis bisa menyelesaikan ulasannya! Yah, walaupun M2 sepertinya akan dirilis dalam waktu dekat, setidaknya artikel ini bisa memberitahukan bahwa Apple Silicon sebenarnya sudah siap digunakan khalayak luas, dan bukan produk beta / setengah jadi seperti yang dikatakan sebagian orang.
Sebelum masuk ke ulasan, Penulis ingin memberitahukan bahwa Penulis sudah menggunakan Mac Mini dengan spesifikasi terendah (M1, RAM 8GB, Penyimpanan 256GB) selama setahun lebih 3 bulan. Penulis menggunakannya untuk pengembangan aplikasi dan penggunaan sehari-hari seperti web browsing, editing foto ringan, dan menulis. Tidak, Penulis tidak bermain di sini karena sayangnya, Mac masih sangat buruk untuk gaming.
Oke, cukup. Mari kita masuk ke ulasan!
Mac Mini: Desain dan Paket Penjualan
Mac Mini dibungkus dengan kotak putih minimalis. Di bagian atas, ada gambar Mac Mini bagian atas. Perlu diingat bahwa varian M1 Mac Mini hanya tersedia warna silver, sementara varian Intel hanya tersedia warna space gray.

Membuka kotaknya, Anda akan segera disambut dengan Mac Mini-nya, dan di bawahnya, Anda akan menemukan kabel power, dan quick start guide. Itu saja. Penulis mengharapkan stiker, tapi sayangnya tidak disertakan dalam paket penjualan.

Desain Mac Mini tidak berubah selama satu dekade, tapi bukan masalah bagi Penulis, karena perangkat ini masih terlihat rapi dan minimalis. Bahkan, Penulis akan menyebutnya klasik dan abadi. Berukuran 19,7 x 19,7 cm dengan tinggi 3,6 cm, Mac Mini sangatlah kompak dan bisa diletakkan di mana saja di meja Anda. Dengan bobot hanya 1,2 kg, Anda bahkan bisa membawanya bepergian, jika Anda punya layar, mouse, dan keyboard untuk disambungkan.

Tidak ada apapun pada permukaannya kecuali di bagian depan dimana terdapat indikator LED nyala / mati dan bagian belakang, dimana semua port berada, mulai dari kiri ke kanan:
- Power
- Ethernet
- 2x Thunderbolt / USB 4
- HDMI
- 2x USB 3.0 tipe A
- 3.5mm headphone jack
- Ventilasi kipas Sayangnya tidak ada SD Card reader, walaupun sekarang Anda bisa menemukan USB card reader dengan mudah di pasaran.

Secara keseluruhan, desain Mac Mini masih enak dipandang, dan ada banyak port yang esensial. Berikutnya, mari kita bahas performa dan pengalaman penggunaannya.
Mac Mini: Pengalaman Penggunaan
Menyalakan Mac Mini sangat sederhana. Cukup colokkan kabel power, sambungkan ke perangkat, dan selesai. Tentunya Anda perlu menyambungkan mouse dan keyboard untuk melakukan konfigurasi awal. Proses konfigurasinya sama dengan Mac lain.
Impresi pertama yang Penulis dapatkan waktu mencobanya pertama kali adalah: benda ini cepat. Jauh lebih cepat ketimbang Intel MacBook Pro Penulis yang dipinjamkan dari tempat kerja. Untuk melihat seberapa cepatnya, mari kita jalankan beberapa benchmark.
Benchmark
Mari kita mulai dengan Geekbench 5. Berikut hasilnya:

Jika dibandingkan dengan hasil lain, bisa Anda lihat bahwa M1 lebih cepat dari Core i9-9980HK yang menenagai MacBook Pro 16″ keluaran akhir 2019. Walaupun berhadapan dengan Intel generasi 9 yang sebenarnya sudah menua, ini menandakan bahwa jarak antar generasinya tidak jauh, dan M1 juga sudah terlihat unggul dari konsumsi daya dan panas yang dihasilkan oleh M1. Menurut pendapat Penulis, sebagai produk generasi pertama, M1 sudah sangat impresif dan menjanjikan.

Berikutnya, mari kita lihat seberapa cepatnya SSDnya.

Dan ya, cepat. Proses booting dan pengoperasian sehari-hari terasa cepat dan halus.
Penggunaan Sehari-Hari
Penulis menyambungkan Mac Mini dengan monitor LG ultrawide dengan resolusi 1080p dan refresh rate 144Hz. Penulis dikejutkan dengan kemampuan HDMI di Mac Mini ini yang bisa memenuhinya. Bahkan, Zephyrus G14 2021 Penulis hanya bisa menjalankan resolusi ini pada 120Hz (144Hz sangatlah tidak stabil).

Tugas sehari-hari seperti meng-edit dokumen dan web browsing terasa cepat dan halus, seolah-olah RAM 8GB-nya sudah cukup. Mungkin ini juga terbantu dengan manajemen RAM dan swap macOS yang baik.
Tapi, RAM masih saja terbatas dan tidak bisa digantikan sepenuhnya oleh swap, karena RAM jauh lebih cepat. Begitu Anda melakukan tugas berat seperti render video dan mem-build proyek skala besar, Mac Mini akan mulai tersendat. Untungnya, walaupun dihajar dengan tugas-tugas berat tersebut, bodi aluminiumnya hanya terasa hangat, sepertinya berkat kipas dan chassis-nya yang besar. Tidak hanya itu, kipasnya juga sangat senyap. Penulis tidak pernah mendengar kipasnya berputar, bahkan ketika menjalankan tugas berat.

Sedangkan untuk multimedia, yah… Mac Mini tidak punya layar, jadi Penulis tidak bisa mengomentarinya. Speaker, yah… sangatlah buruk. Bahkan, saking buruknya, Anda tidak akan percaya bahwa speaker ini berasal dari produk Apple. Jika ada “penghematan” untuk menekan harga Mac Mini ini yang sangat terasa, maka speaker-lah jawabannya. Tolong bantulah pendengaran Anda sendiri dengan membeli speaker eksternal.
Secara keseluruhan, performa dari generasi pertama chip ARM Apple sepertinya cocok dengan klaimnya. Tentu saja tidak se-ajaib klaim beberapa orang (yang katanya RAM-nya terasa seperti 2x lipat), tapi prosesor ini cepat… sangat cepat, dan mengambil daya yang jauh lebih sedikit, dan menghasilkan panas yang jauh lebih sedikit pula dibandingkan dengan Intel. Hanya anggap saja Mac Mini ini tidak punya speaker.
Oh, dan satu hal lagi. Karena Apple sangat-sangat berkomitmen untuk mengunci semua perangkat mereka, Anda tidak akan bisa meng-upgrade memori dan ruang penyimpanan Mac Mini setelah pembelian. Walaupun 8GB RAM sebenarnya cukup untuk menggunaan sehari-hari, jika Anda merasa Anda butuh tambahan tenaga, silahkan upgrade ke 16GB. Ini akan memberi Anda ruang yang jauh lebih lega untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih berat. Untuk ruang penyimpanan, lagi, walaupun 256GB sudah cukup, sebenarnya agak terbatas untuk menyimpan proyek skala besar. Secara pribadi, Penulis merasa 512GB lebih tepat. 1TB sangatlah mahal. Penulis lebih memilih membeli SSD eksternal ketimbang melakukan upgrade ke 1TB.

Jika Anda meng-upgrade ke 16GB RAM dan 512GB ruang penyimpanan, Anda akan menambah sekitar 6-7 juta Rupiah, tapi Mac Mini Anda akan bisa bertahan hingga 5-6 tahun dengan mudah. Anda juga bisa menambahkan 10 Gigabit Ethernet dengan menambah U$100, jika Anda butuh koneksi cepat, tapi sayangnya upgrade ini jarang ada di pasar Indonesia. Pada akhirnya, keputusan ada di tangan Anda.
Kompatibilitas Aplikasi
Apple M1 tidak hanya berganti nama, tapi juga arsitektur. Ini artinya M1 sebenarnya berbeda secara fundamental dan CPU desktop tradisional yang kita tahu (ARM dengan x86). Ini juga berarti semua aplikasi lama perlu diperbarui untuk mendukung arsitektur baru ini.
Untungnya, untuk mempermudah transisi dari Intel ke Apple Silicon, Apple menyediakan sebuah tool bernama Rosetta, yang pada dasarnya meng-emulate x86, sehingga mengijinkan aplikasi-aplikasi lama untuk berjalan di arsitektur yang baru. Anda bisa melihat di Activity Monitor apakah aplikasi yang Anda jalankan masih menggunakan Intel, atau arsitektur yang baru.

Ketika Apple Silicon baru saja dirilis, banyak aplikasi belum diperbarui untuk menggunakan arsitektur baru ini (atau setidaknya masih dalam tahap beta). Aplikasi dan proyek Penulis harus menggunakan Rosetta, dan walaupun berjalan di emulation, Penulis tidak merasakan perbedaan yang signifikan di sisi performa. Semua berjalan secara halus, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Semua ini terjadi di background tanpa Anda ketahui. Tapi, jika Anda perlu “memaksa” sesuatu untuk menggunakan Rosetta untuk alasan apapun, Anda bisa melakukannya di tampilan Get Info.

Lebih dari setahun telah berlalu, dan sudah banyak aplikasi populer yang diperbarui untuk berjalan pada arsitektur baru ini, seperti Pixelmator, Microsoft Office, web browser populer seperti Chrome, Firefox, atau Microsoft Edge (ya, Penulis bahkan lebih menyukai Chromium Edge ketimbang Chrome), dan developer tools populer seperti IntelliJ dan Visual Studio Code. Jadi iya, sepertinya kita sudah tidak perlu lagi khawatir tentang kompatibilitas… kecuali jika Anda masih menggunakan aplikasi korporat legacy. Anda perlu mengecek dengan departemen IT Anda apakah aplikasi tersebut bisa berjalan mulus di Apple Silicon.

Mac Mini: Kesimpulan

Bagian ini sangat mudah. M1 Mac Mini adalah Mac dengan Apple Silicon termurah yang bisa Anda beli saat ini. Walaupun bukan yang terkencang, tapi masih lebih dari cukup untuk kegiatan komputasi harian. Hanya pastikan saja Anda mengerti kalau Anda harus membeli perangkat tambahannya secara terpisah.
Kelebihan
- Mac dengan Apple Silicon termurah
- Ada banyak port, desain aluminium unibody yang rapi dan enak dilihat
Kekurangan
- Tidak bisa di-upgrade
- Speaker yang sangat parah
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, adalah penerus M1 sudah di depan mata dan mungkin akan dirilis di akhir tahun ini. Berikutnya, adalah spesifikasinya. 8GB RAM dan 256GB ruang penyimpanan sebenarnya sudah cukup untuk kegiatan sehari-hari, tapi Penulis merekomendasikan meng-upgrade ke 16GB RAM dan 512GB ruang penyimpanan untuk membuatnya tahan lebih lama. Itu saja.
Oke, sepertinya itu saja untuk sekarang, Kawan. Walaupun ulasan ini terlambat, Penulis harap masih bisa memberikan sedikit informasi tentang chip Apple Silicon yang baru. Seperti biasa, jika Anda punya pertanyaan, jangan segan untuk menanyakannya di kolom komentar di bawah. Akhir kata, terima kasih telah berkunjung, dan sampai jumpa di artikel berikutnya! 😀
References
- https://www.ifixit.com/Teardown/Mac+mini+Late+2018+Teardown/115210
- https://egpu.io/forums/desktop-computing/teardown-late-2020-mac-mini-apple-silicon-m1-thunderbolt-4-usb4-pcie-4/