Do you speak English? Read the translated article here!
Apakah Anda familiar dengan istilah defragmentation atau defragmentasi? Pada masa kejayaan hard disk, proses ini selalu diandalkan untuk mengembalikan performa disk Anda. Sekarang, seiring semakin terjangkaunya SSD, banyak orang yang pindah, tapi masih menggunakan hard disk untuk menyimpan file-file besar mereka. Nah, sekarang masih perlukah Anda melakukan proses defrag ke SSD seperti pada hard drive di masa dahulu?
Penulis telah melakukan sedikit riset tentang hal ini, dan akan membagikan hasilnya kepada Anda.
Hard Disk, Fragmentasi, dan Defragmentasi
Mari mulai dengan memahami bagaimana hard disk bekerja, dan apa itu fragmentation atau fragmentasi.
Tidak seperti SSD, yang hanya terbuat dari chip memori yang statis, hard disk terbuat dari piringan yang berputar sebagai media penyimpanan, dan sebuah head untuk membaca atau menulis data, sangat mirip dengan cara kerja gramofon dan piringan hitam.
Namun, tidak seperti gramofon yang hanya membaca data, hard disk Anda bisa juga menyimpan data. Data ditulis di bagian-bagian piringan tersebut yang dinamakan block. Idealnya, pecahan-pecahan data yang berhubungan disimpan di blok-blok yang bersebelahan untuk mempercepat akses. Namun, seiring bertambahnya data di hard disk Anda, tempat-tempat yang bersebelahan itu menjadi semakin langka. Hasilnya, pecahan-pecahan data Anda dapat disimpan secara berjauhan di media penyimpanan Anda. Itulah mengapa keadaan ini dinamakan fragmentasi.
Tentu saja, seiring berjalannya waktu, hal ini dapat menurunkan performa hard disk Anda. Untuk mengambil sebuah data, hard disk Anda harus mencari dan menggabungkan semua pecahan data tersebut di blok-bloknya. Semakin jauh dan banyak pecahan data yang perlu dicari, semakin lama data Anda akan dimuat.
Defragmentation menyelesaikan masalah ini. Proses ini akan mencoba memindahkan semua data-data yang berhubungan ke lokasi yang bersebelahan, sehingga akan memudahkan dan mempercepat proses penggabungan pecahan-pecahan data Anda. Jika Anda tidak percaya, kebanyakan, jika tidak semua, aplikasi defrag akan memunculkan sebuah grafik warna lokasi data-data Anda sebelum dan sesudah proses defragmentasi dilakukan. Anda akan mendapati grafik setelah proses lebih rapi, terutama di bagian warnanya.
SSD dan Fragmentasi
Sekarang Anda tahu apa itu fragmentasi, dan dampaknya pada performa hard disk Anda. Bagaimana dengan SSD?
Seperti yang Penulis katakan sebelumnya, cara kerja SSD sangat berbeda jika dibandingkan dengan hard disk konvensional. SSD menggunakan arus elektromagnetik untuk menyimpan dan membaca data, mirip dengan cara kerja memori RAM di komputer Anda. Itulah mengapa SSD jauh, jauh lebih cepat dibandingkan hard disk. Selain itu, karena tidak ada komponen yang bergerak di dalam SSD, Anda bisa menggoyang-goyangkan SSD tanpa khawatir, bahkan ketika digunakan sekalipun.
Dengan perbedaan kecepatan yang sangat signifikan ini, fragmentasi tidak menimbulkan penurunan performa yang berarti. Maka dari itu, defragmentasi tidaklah dibutuhkan. Bahkan, defragmentasi bisa saja membuat SSD Anda cepat rusak. Kok bisa?
Ketahanan Tulis SSD
Walaupun SSD unggul di segala sisi dibandingkan hard disk tradisional, ada 1 kelemahan yang mereka miliki. Chip yang digunakan punya batas penulisan data. Hal ini biasa ditulis dalam satuan TBW (Terabytes Written). Seperti namanya, kelemahan ini hanya berlaku ketika menyimpan data. Proses baca tidak akan berpengaruh pada keterbatasan ini. Jika kuota ini habis, tidak berarti SSD Anda akan langsung tidak bisa digunakan, tetap bisa digunakan, hanya saja tidak akan bisa diandalkan. Anda bisa saja mengalami kehilangan data sewaktu-waktu.
Untungnya, model-model SSD baru punya daya tahan TBW yang sudah sangat tinggi sehingga Anda tidak perlu khawatir akan umurnya. Contohnya, SSD EVO 860 250GB milik Samsung yang sudah cukup tua punya ekspektasi umur 150 TBW. Jika Anda menghitung, Anda perlu menyimpan data sebanyak 82GB setiap hari untuk menghabiskan masa pakainya selama 5 tahun.
Jika Anda memperhatikan, Anda seharusnya tahu jika proses defragmentasi melibatkan pemindahan pecahan-pecahan data, yang artinya akan ada penulisan data. Penulisan data menggunakan kuota tulis SSD yang berharga. Maka, kesimpulannya adalah proses defragmentasi bisa memperpendek usia SSD Anda.
Di samping penggunaan kuota tulis, proses defragmentasi juga bisa membuat beberapa porsi chip memori Anda lebih cepat habis masa pakainya. Sebelum menjelaskan kenapa, Penulis perlu memberi tahu bahwa sebuah SSD terdiri dari beberapa chip memori, yang punya ketahanan tulis yang sama. Proses defragmentasi memindahkan data-data yang berhubungan ke blok-blok yang berdekatan, yang artinya hanya bagian blok-blok tertentu saja yang akan digunakan. Ruang kosong hanya akan diberikan ke bagian-bagian akhir. Dalam jangka panjang, hal ini dapat membuat kuota tulis di sektor-sektor awal lebih cepat habis, membuat SSD Anda semakin tidak bisa diandalkan. Ini sangatlah berbeda dengan bagaimana SSD dirancang untuk bekerja, yaitu dengan menggunakan semua sektor secara rata atau bersamaan untuk mencapai daya tahan yang optimal.
Optimasi SSD: TRIM, Garbage Collection, dan Wear Leveling
Anda tidak perlu khawatir dengan cara mengoptimalkan performa SSD Anda. Sistem operasi dan SSD modern sudah sangat pintar hingga mereka melakukan optimasi di background secara otomatis tanpa sepengetahuan Anda.
Bagaimana? Perkenalkan TRIM. TRIM adalah perintah OS yang digunakan untuk menandai bahwa sebuah data sudah tidak lagi digunakan. Perintah ini dijalankan ketika Anda menyuruh OS Anda untuk menhapus data. Ketika komputer Anda menganggur, program Garbage Collection SSD Anda akan menghapus data tersebut. Dengan demikian, jika ada data baru yang perlu disimpan, OS Anda akan segera tahu dimana menyimpan data tersebut. Tanpa TRIM, OS Anda tidak akan tahu data mana yang tidak digunakan, sehingga ia akan memindahkan data tersebut ke lokasi yang lain, kemudian menyimpan data yang baru. Proses ini menyebabkan delay, yang tentu saja akan berimbas pada penurunan performa SSD Anda.
Garbage Collection juga punya tanggung jawab lain. Selain membersihkan sektor-sektor yang tidak lagi digunakan, program ini juga akan mengatur lokasi data-data yang ada untuk memastikan semua sektor memori digunakan secara merata. Proses ini dinamakan Wear Leveling.
Jika digabungkan, keduanya akan memastikan SSD Anda akan selalu bekerja secara optimal, dan akan memperpanjang usia SSD Anda selama mungkin.
Kesimpulan: Apakah Proses Defragmentasi masih Relevan?
Di masa lalu, defragmentasi seperti menjadi penyelamat untuk mempercepat hard disk yang sudah tua. Sekarang, dengan semakin populernya SSD, proses defragmentasi sudah tidak lagi dibutuhkan. Tapi, bagaimana jika Anda masih menggunakan hard drive?
Yah, Penulis lebih condong untuk mengatakan bahwa proses ini sudah tidak lagi dibutuhkan. Mengapa, berikut alasannya:
- Banyak hard disk modern memiliki cache internal dengan kecepatan tinggi untuk menyimpan data-data yang sering diakses.
- Di masa sekarang ini, kebanyakan pengguna komputer menyimpan OS dan aplikasi-aplikasi penting mereka di SSD. Hard disk tetap digunakan, tapi kebanyakan hanya untuk menyimpan file. Maka dari itu, performa hard disk sudah bukan menjadi prioritas utama.
- Komputer memiliki RAM yang semakin banyak. Beberapa tahun lalu, 4GB sudah cukup. Sekarang, 8GB sudah menjadi standar, dengan 16GB menjadi jumlah minimum yang disarankan bagi gamer dan para enthusiast. Semakin banyak RAM yang dimiliki sebuah komputer, semakin banyak ruang yang bisa digunakan untuk menyimpan data-data yang sering diakses. Hasilnya? Kebutuhan untuk mengakses data langsung dari hard disk sudah semakin menurun.
Sebagai pelengkap, sistem operasi modern sudah menjadwalkan defragmentasi / optimalisasi secara otomatis tanpa sepengetahuan Anda, jadi Anda tidak perlu melakukan apa-apa.
Oke, demikianlah artikel ini, Kawan. Penulis harap Anda belajar sesuatu yang baru. Tentu saja, ini hanyalah sedikit gambaran bagaimana SSD, hard disk, fragmentasi, dan defragmentasi bekerja. Jika Anda ingin tahu lebih lanjut, Penulis akan menuliskan sumber-sumbernya di bagian akhir artikel ini.
Oh ya, jika Anda suka konten mendidik seperti ini, tulislah di kolom komentar, karena butuh waktu yang tidak sedikit untuk mengolah semua sumber-sumber yang ada menjadi sebuah artikel singkat. Akhir kata, seperti biasa, jika Anda membaca sampai sejauh ini, terima kasih banyak atas perhatian Anda. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Sumber:
- https://helpdeskgeek.com/help-desk/should-you-defrag-an-ssd/amp/
- https://www.crucial.com/articles/about-ssd/should-you-defrag-an-ssd
- https://www.crucial.com/articles/about-ssd/what-is-trim
- https://www.digitalcitizen.life/simple-questions-what-trim-ssds-why-it-useful/