
Do you speak English? Read the translated article here.
Jujur saja, dulu waktu kecil, Penulis sempat terpapar dengan software bajakan. Siapa yang tidak? Pembajakan terasa seperti narkoba pada kala itu: membuat kecanduan, hingga sekarang. Katakan pada Penulis bagaimana bisa menggunakan aplikasi seharga 200.000 Rupiah ke atas secara gratis tidak menyenangkan (yah, dengan sedikit utak-atik…)? Penulis bahkan berlomba-lomba dengan teman-temannya untuk menggunakan software termahal dengan biaya sekecil mungkin.
Namun, seiring Penulis bertambah tua dan sibuk, Penulis merasa tidak punya cukup waktu untuk mengutak-atik hal itu. Penulis menjadi orang yang ingin semuanya berjalan begitu saja. Mengutak-atik boleh saja, tapi Penulis lebih suka jika tidak perlu melakukannya. Anda bisa mengatakan Penulis telah menjadi malas.
Jadi, ya, itulah salah satu alasan mengapa Penulis memutuskan untuk membatasi penggunaan aplikasi bajakan. Ada beberapa alasan lain di bawah ini. Oh, ngomong-ngomong, artikel ini tidak bermaksud untuk menjelekkan atau mempromosikan pembajakan, melainkan hanya berbagi cerita mengapa Penulis memutuskan untuk semakin menggunakan aplikasi asli.
Sudah siap? Ayo mulai.
Semakin Anda Menua, Semakin Malas Juga
Yah, bukan malas, tapi sibuk. Contohnya, dengan pekerjaan yang menggunung, waktu untuk diri Anda sendiri akan semakin sedikit. Meskipun ada waktu, Penulis yakin Anda pasti akan lebih memilih untuk berkumpul bersama teman-teman Anda. Jika tidak, mungkin Anda akan menonton film atau bermain game di rumah.

Dan, itulah apa yang salah dengan software bajakan. Tidak seperti software asli yang hanya perlu install dan memasukkan lisensi (atau masuk dengan akun Anda), aplikasi bajakan mewajibkan Anda untuk melakukan hal-hal yang lain, seperti meng-copy file, atau mengubah sesuatu. Terkadang, Anda juga perlu melakukan proses itu lagi ketika Anda ketahuan menggunakan lisensi bajakan. Kecuali Anda benar-benar membutuhkan aplikasi tersebut, tergantung kesulitan cara membajaknya, proses ini mungkin tidak sepadan dengan repotnya.
Software Bajakan adalah Risiko
Melanjutkan dari poin di atas, membajak aplikasi tidak sesederhana dan semudah aslinya. Ya, mungkin yang paling mudah adalah mengganti executable nya (atau .exe, jika Anda paham), tapi beberapa yang sulit mewajibkan Anda untuk mengubah Windows Registry, atau menjalankan beberapa perintah UNIX yang Anda mungkin tidak mengerti. Tindakan-tindakan tersebut berisiko, terutama jika Anda tidak tahu apa yang Anda lakukan. Itulah mengapa Anda harus meluangkan waktu, yang mungkin tidak Anda punya, untuk mencari tahu apakah proses ini dapat merusak perangkat Anda.

Risikonya tentu bermacam-macam. Beberapa mungkin hanya memunculkan error, namun pada kasus yang lebih parah bisa berupa memasukkan virus atau komponen-komponen lain yang tidak diinginkan ke dalam perangkat Anda.
Software Bajakan itu Terbatas
Poin ini mungkin tidak mengejutkan, namun karena Anda mendapatkan aplikasi ini secara gratis (dan ilegal), Anda tidak akan mendapat dukungan resmi. Terlebih, kebanyakan aplikasi bajakan di luar sana tidak akan mendapatkan pembaruan, yang menurut Penulis cukup penting. Pembaruan memastikan aplikasi Anda dipelihara dengan benar, mendapatkan fitur baru, dan kompatibel dengan OS versi baru.

Tidak hanya itu, aplikasi bajakan juga bisa kehilangan beberapa fitur online yang sudah dimiliki software asli, seperti multiplayer pada game, integrasi cloud untuk aplikasi Adobe, atau bahkan kehilangan crack itu sendiri, karena kebanyakan aplikasi modern sudah melakukan pengecekan lisensi secara online tanpa Anda ketahui di belakang layar.
Software Gratis Sudah Lebih Baik… Atau Harga Software Asli Sudah Terjangkau
Terkadang, gengsi menyebabkan kita tidak mau menggunakan aplikasi gratis. Serius, Penulis dulu hanya ingin membuka file PDF hanya dengan Adobe Acrobat Pro yang harganya sangat mahal. Tentu, aplikasi tersebut punya beberapa fitur hebat seperti mengubah PDF ke format lain, seperti Microsoft Word. Namun, pada akhirnya, Penulis sangat jarang, jika tidak pernah, menggunakan fitur-fitur tersebut. Kemudian, Penulis menggunakan Microsoft Edge, dan tahukah Anda? Microsoft Edge tidak buruk juga. Penulis membutuhkan aplikasi yang bisa membuka PDF, dan Edge melakukannya dengan baik. Terlebih, Penulis menyukai tampilannya yang modern dan lebih sederhana.

Kemudian, bagian ini mungkin sedikit subjektif. Namun, Penulis dulunya tidak setuju dengan cara bayar software asli secara berlangganan yang semakin populer sekarang. Namun, seiring berjalannya waktu, Penulis sadar bahwa mungkin Penulis salah. Benar, berlangganan mungkin lebih mahal dalam jangka panjang, namun lebih murah untuk jangka pendek.
Contohnya, Microsoft Office. Lisensi sekali beli Home and Student berharga 700 ribu sampai 1,7 juta Rupiah per komputer, dimana versi 365 Home Edition seharga sekitar 800 ribu Rupiah sampai 1,2 juta per tahun. Anda bisa membagi Office 365 ke 5 pengguna lain, hingga Anda hanya perlu membayar 160 ribu hingga 240 ribu Rupiah per tahun. Ditambah, Anda mendapatkan 1TB OneDrive dan 60 menit panggilan Skype. Dihitung lebihh lanjut, per bulan Anda hanya perlu membayar sekitar 13 ribu – 20 ribu saja per bulan. Segelas kopi di Starbucks harganya lebih mahal dari itu.

Jika Anda tidak lagi membutuhkannya? Berhenti saja berlangganan. Ya, sesederhana itu.
Dukung Para Developer. Belilah Software Asli.
Sebagai sesama developer atau pengembang aplikasi, Penulis paham bagaimana sulitnya memelihara sebuah aplikasi. Sumber daya itu langka, dan kami perlu dibayar. Apapun model pembayarannya (bayar di muka atau berlangganan), membeli aplikasi membuat kita para pengembang tetap termotivasi untuk membuat fitur baru dan memberikan pelayanan prima kepada Anda.

Jujur saya, meskipun terkadang Penulis ingin bekerja tanpa dibayar, tentu saja tidak dalam jangka panjang. Tidak menguntungkan, dan untuk tetap bisa bertahan hidup, Penulis harus meraup untung.
Yah, sepertinya sekian saja artikel ini, Kawan. Pada akhirnya, Penulis tidak menyalahkan siapapun, itu adalah sepenuhnya keputusan Anda. Penulis hanya membagikan pendapatnya tentang mengapa Penulis memutuskan untuk menggunakan aplikasi asli. Pendapat Penulis? Jika sebuah aplikasi membuat hari (atau pekerjaan) Anda lebih mudah, mungkin membelinya adalah tindakan yang sepadan. Para pengembang aplikasi juga butuh makan, bukan? Oke, seperti biasa, terima kasih telah berkunjung, dan sampai jumpa di artikel berikutnya! 😀